Pernahkah Anda membeli pakaian dengan warna yang sedang tren, tapi hanya dipakai sekali lalu teronggok di lemari? Jangan salah sangka, itu bukan karena Anda tidak punya selera.
Justru warna itu yang mungkin tidak cocok untuk Anda. Tren fashion sering kali lupa satu hal penting: kecocokan warna dengan pribadi Anda. Warna yang terlihat luar biasa di model catwalk belum tentu cocok dengan warna kulit atau gaya Anda sehari-hari.
Artikel ini akan membahas cara jitu untuk menghadapi tren warna musim yang sedang hits, sekaligus bagaimana memadupadankan warna itu agar penampilan Anda tetap menonjol dan tentu saja, mempesona. Kuncinya sederhana: seimbangkan warna pribadi Anda dengan tren warna yang sedang populer.
Sebelum Anda terjebak dalam tren warna yang sedang booming, ada baiknya mengenal diri sendiri terlebih dulu. Warna dasar kulit (undertone) sangat menentukan warna-warna apa saja yang membuat wajah Anda bersinar, dan warna mana yang justru membuat wajah tampak kusam.
Ada tiga jenis undertone umum:
- Hangat: Pembuluh darah Anda tampak kehijauan, perhiasan emas tampak lebih cocok, dan warna-warna bumi seperti cokelat, oranye, atau kuning keemasan sangat pas untuk Anda.
- Dingin: Pembuluh darah terlihat kebiruan, perhiasan perak sangat cocok, dan warna-warna seperti biru safir atau ungu cenderung membuat Anda bersinar.
- Netral: Anda bisa memakai perhiasan emas maupun perak dengan sama baiknya, dan sebagian besar warna terlihat seimbang di Anda.
Salah satu cara mudah mengenali undertone adalah dengan menahan kaus putih murni dan kaus putih gading di bawah dagu di cahaya alami. Jika warna putih murni terlihat lebih bagus, kemungkinan Anda bertipe dingin. Jika warna putih gading lebih cocok, Anda termasuk undertone hangat.
Setelah mengetahui ini, Anda bisa menyaring tren warna mana yang sebenarnya mendukung tampilan Anda, bukan sekadar ikut-ikutan.
Setiap musim, baik musim panas maupun cuaca dingin, selalu muncul palet warna baru yang menjadi sorotan. Tapi, Anda tidak perlu menghapal semua warna tren tersebut. Fokuslah pada warna yang sesuai dengan undertone kulit Anda.
Misalnya, tren warna tahun ini meliputi:
- Kuning mentega
- Biru kobalt
- Hijau zaitun
- Merah koral
- Lavender dusty
Cara memilihnya:
- Kulit hangat cocok dengan kuning mentega, merah koral, dan hijau zaitun.
- Kulit dingin akan terlihat menawan dengan biru kobalt dan lavender dusty.
- Kulit netral bebas bereksperimen dengan kelima warna ini, tapi tetap perhatikan keseimbangan.
Dengan cara ini, Anda bisa memilih tren yang tepat dan menghindari pemborosan.
Walaupun warna tersebut cocok dengan kulit, jika tidak dipadupadankan dengan tepat, hasilnya bisa berantakan. Berikut trik supaya penampilan Anda tampak stylish, bukan norak:
- Gunakan warna netral sebagai dasar. Warna tren yang mencolok perlu 'dijinakkan' dengan warna netral seperti krem, abu-abu tua, navy, atau beige agar tidak terkesan berlebihan.
- Ikuti aturan 60-30-10. Gunakan satu warna utama sebesar 60%, warna pendukung 30%, dan warna aksen 10%. Contoh: celana putih (60%), atasan lavender dusty (30%), tas merah koral (10%).
- Ulangi warna mencolok itu di bagian lain. Jika Anda memakai warna berani di baju, coba ulangi warna tersebut di anting, sepatu, atau lipstik. Ini akan membuat tampilan Anda lebih harmonis dan terencana.
Tidak semua bagian pakaian harus sama beraninya. Jika Anda ingin mencoba warna tren tapi ragu seberapa berani bisa dipakai, pertimbangkan letaknya:
- Warna dekat wajah: Untuk warna yang cocok dengan undertone dan membuat wajah berseri, pakailah di bagian atas seperti blus, syal, atau jaket.
- Warna di bawah: Warna yang lebih berani tapi kurang cocok dengan kulit, lebih baik dipakai di celana, rok, atau sepatu supaya tidak terlalu berdampak langsung ke wajah.
- Sebagai aksesoris: Tas, ikat pinggang, dan sepatu bisa jadi cara aman mencoba warna tren tanpa harus komitmen besar pada seluruh outfit.
Cara ini memberikan Anda fleksibilitas mencoba warna baru tanpa perlu mengganti seluruh isi lemari.
Warna tidak hanya soal hue, tapi juga bagaimana warna itu tampil pada kain. Satu warna bisa terlihat sangat berbeda tergantung bahan dan teksturnya.
Contoh:
- Biru kobalt pada kain sutra terlihat elegan dan mewah
- Biru kobalt pada katun terasa kasual dan sporty
- Merah koral pada linen matte memberi kesan santai
- Merah koral pada satin tampak glamor dan siap untuk pesta
Saat memilih atau merancang outfit, pikirkan bagaimana warna dan tekstur mendukung mood dan kesan yang ingin Anda tampilkan.
Selain mengikuti tren, warna juga punya kekuatan psikologis. Penelitian menunjukkan warna tertentu bisa memengaruhi suasana hati Anda, biru lembut bisa menenangkan, kuning membangkitkan optimisme, hijau memberi keseimbangan.
Jadi, jangan hanya bertanya, "Apakah warna ini sedang tren?" tapi juga, "Bagaimana perasaan kami saat memakai warna ini?" Bila Anda sedang butuh semangat, pilihlah warna cerah seperti merah koral. Kalau ingin fokus dan tenang, lavender bisa jadi pilihan.
Orang-orang paling stylish biasanya hanya memilih satu atau dua warna tren dari setiap musim dan menjadikannya ciri khas mereka sendiri. Mereka mengadaptasi tren supaya cocok dengan gaya pribadi, bukan sebaliknya.
Nah, warna tren apa yang paling Anda penasaran untuk coba musim ini? Dan Anda lebih suka memakainya di bagian atas, bawah, atau hanya sebagai sentuhan kecil? Coba pakai dengan penuh niat, mungkin Anda akan menemukan warna favorit baru yang bertahan lama di lemari Anda.