Pernahkah Anda mengalami momen ini: keluar rumah hanya mengenakan kaos karena terasa hangat, tapi ketika hendak pulang, tubuh Anda menggigil terkena angin?
Jika Anda tinggal di New York, London, atau Tokyo, kemungkinan besar hari-hari seperti ini sudah terlalu sering terjadi. Cuaca akhir musim panas hingga awal musim gugur bisa sangat unpredictable, siang yang cerah tiba-tiba berubah menjadi malam yang dingin dan berangin.
Inilah alasan mengapa memiliki beberapa lapisan luar ringan dalam lemari pakaian bukan sekadar praktis, tetapi sangat penting. Kami akan membahas jenis jaket transisi terbaik, cara memadupadankannya, dan trik memaksimalkan lemari Anda di musim yang singkat tapi tricky ini.
Dari akhir Agustus hingga awal Oktober, tantangannya adalah menghadapi ekstrem suhu. Pagi hari bisa turun hingga 16–20°C, sementara siang hari bisa naik di atas 27°C. Ini bukan sekadar tidak nyaman, tetapi membingungkan bagi pilihan pakaian.
Tujuan utama bukan menumpuk mantel tebal musim dingin terlalu cepat. Sebaliknya, pilih lapisan yang breathable, versatile, dan cukup hangat untuk perjalanan pagi atau jalan sore, tanpa membuat Anda kepanasan di siang hari.
Berikut tiga jenis outerwear yang wajib dimiliki:
Jaket ringan adalah perisai sehari-hari Anda. Contohnya termasuk bomber jacket, utility jacket, denim lembut, atau zip-up pendek. Jaket ini cukup kasual untuk penggunaan harian, namun tetap bisa terlihat rapi saat dibutuhkan.
- Cocok untuk: Pagi dengan suhu di bawah 21°C, menunggu transportasi umum di tempat terbuka, atau jalan santai sore hari.
- Tips gaya: Padukan jaket utility khaki dengan kaos putih dan celana lurus. Lengkapi dengan sepatu sneakers putih, dan Anda siap dari sarapan pagi hingga aktivitas sore.
Di New York, jaket ini sempurna untuk ambil bagel di akhir pekan. Di Tokyo, cocok untuk jalan santai di Yoyogi Park awal September. Di London, pas untuk menghadapi pagi yang mendung tapi tak terlalu panas.
Trench coat atau windbreaker panjang hingga pertengahan paha adalah penyelamat musim ini. Ringan sehingga mudah dilipat atau diselempangkan di lengan, tapi tetap melindungi dari angin dan menambahkan struktur pada penampilan Anda.
- Cocok untuk: Hari berangin atau hujan ringan, outfit sederhana yang ingin terlihat lebih rapi, atau menyempurnakan tampilan kerja.
- Tips gaya: Kenakan trench beige di atas kaos dimasukkan ke dalam celana tapered hitam. Padukan dengan loafers atau flat shoes. Untuk tampilan kasual, pilih windbreaker nilon dan celana cargo.
Di London, trench menjadi pelindung dari hujan ringan yang tiba-tiba. Di Tokyo, memberikan siluet ramping ala fashion street. Di New York, melindungi dari angin mendadak saat berada di downtown.
Kadang, yang dibutuhkan hanyalah lapisan yang nyaman tanpa terlihat bulky. Cardigan rajut dengan berat medium, terutama warna netral seperti olive, krem, atau charcoal, sangat fleksibel untuk berpindah musim dan kota.
- Cocok untuk: Bertahan di ruang ber-AC, layering di atas outfit musim panas, atau brunch santai akhir pekan.
- Tips gaya: Padukan cardigan dengan kaos putih, jeans terang, dan loafers. Untuk pagi yang lebih dingin, ikat cardigan di pinggang untuk menciptakan bentuk tanpa menambah volume.
Di Tokyo, cardigan nyaman digunakan saat bekerja dari kafe di Shimokitazawa. Di London, menjaga hangat saat naik bus pagi. Di New York, sempurna untuk kunjungan museum atau belanja indoor tanpa membawa jaket berat.
- New York: Mulai akhir Agustus, terutama di dekat sungai atau pagi hari.
- London: Angin dan hujan ringan bisa datang sejak pertengahan Agustus, siapkan trench.
- Tokyo: Meski siang masih hangat, pagi mulai terasa dingin setelah minggu pertama September.
Anda tidak perlu membeli seluruh wardrobe baru untuk menghadapi musim transisi ini. Dengan beberapa outerwear ringan dan perencanaan sederhana, Anda bisa tetap nyaman, stylish, dan siap menghadapi perubahan cuaca kapan saja.